Model Komunikasi Strategis
January 11, 2012
Era informasi menuntut agar komunikasi
direncanakan dengan cermat sebab ada banyak opsi yang mesti dipertimbangkan
dalam membuat dan menyampaikan pesan. Agar sukses di era ini, kita perlu tahu
cara mengintegrasikan teknologi dengan keterampilan komunikasi, dan cara
berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki latar belakang yang berbeda serta
tujuan dan harapan yang berbeda-beda pula. Kita harus mempersiapkan diri
sebagai komunikator yang kompeten karena keterampilan komunikasi kita akan
menjadi selling point (nilai jual)
terbaik dalam wawancara kerja, pertemuan sales dan presentasi perusahaan.
Agar efektif, kita mesti berkomunikasi secara strategis. Pendekatan ini yang dikembangkan dan diaplikasikan di perkuliahan dan dunia nyata, didesain untuk memaksimalkan peluang komunikasi yang akan kita hadapi saat ini dan setelah lulus nanti. Manajer, karyawan, mahasiswa, dan teman dapat menngunakan model komunikasi strategis sebagai pedoman untuk komunikasi yang efektif. Model ini dapat dipakai dalam setiap situasi untuk memaksimalkan potensi kita - untuk wawancara kerja, mengemukakan proposal bisnis untuk klien, untuk presentasi di depan kelas.
Agar efektif, kita mesti berkomunikasi secara strategis. Pendekatan ini yang dikembangkan dan diaplikasikan di perkuliahan dan dunia nyata, didesain untuk memaksimalkan peluang komunikasi yang akan kita hadapi saat ini dan setelah lulus nanti. Manajer, karyawan, mahasiswa, dan teman dapat menngunakan model komunikasi strategis sebagai pedoman untuk komunikasi yang efektif. Model ini dapat dipakai dalam setiap situasi untuk memaksimalkan potensi kita - untuk wawancara kerja, mengemukakan proposal bisnis untuk klien, untuk presentasi di depan kelas.
Komunikasi
strategis berarti memanfaatkan potensi kita di empat area utama:
1. Pengetahuan Situasional (Situational
Knowledge): adalah informasi yang kita punya (atau kita
kumpulkan) tentang syarat-syarat agar komunikasi sukses di dalam konteks
tertentu. Peluang kesuksesan komunikasi akan meningkat jika kita tahu hal-hal
yang tepat.
2. Penentuan Tujuan (Goal Setting):
setiap situasi komunikasi dapat dilihat sebagai aktivitas penentuan tujuan.
Kita akan lebih mungkin sukses dalam berkomunikasi jika kita menentukan tujuan
yang jelas dan tepat untuk diri kita sendiri.
3. Kompetensi Komunikasi (Communication
Competence): ketika kita merancang komunikasi
strategis, kita memilih sejumlah faktor – seperti tipe pesan, saluran, gaya
penyampaian – yang menunjukkan pemahaman kita tentang nilai dan kebutuhan
organisasi. Kompetensi komunikasi juga membutuhkan penyesuaian yang tepat
dengan tuntutan situasi. Kita akan belajar memilih secara konsisten dan tepat.
4. Manajemen Kecemasan (Anxiety
Management): wawancara kerja, pertemuan dengan atasan,
dan rapat pemecahan masalah kelompok, adalah beberapa contoh situasi yang
menimbulkan kecemasan. Kontrol akan kecemasan adalah unsur penting dalam
komunikasi strategis yang efektif. Kita dapat belajar menjega ketenangan syaraf
pada level yang membuat komunikasi kita tetap baik dan tidak hilang
efektifitasnya.
Empat
komponen tersebut merupakan basis untuk mengembangkan keterampilan komunikasi
dalam konteks lingkungan bisnis yang dinamis.
0 komentar