Organisasi Pembelajar

June 13, 2012

Organisasi pembelajar (learning organization) boleh jadi merupakan peralatan manajemen yang paling terkenal dalam dasawarsa ini. Organisasi pembelajar (learning organization) menghargai pembelajaran yang berkelanjutan, baik secara individu maupun bersama-sama, dan percaya bahwa keuntungan kompetitif diperoleh dari dan membutuhkan pembelajaran yang berkelanjutan pada era informasi kita.
Menurut Peter Senge, sebagai pemenang secara intelektual maupun spiritual, organisasi pembelajar didasarkan pada lima komponen dasar. Pertama adalah agar orang mengembangkan model mental baru dengan mengesampingkan cara berpikir lama dan bersedia untuk berubah. Kedua adalah mencapai kemahiran personal dengan belajar membuka diri kepada orang lain dan mendengarkan mereka ketimbang mengatakan apa yang harus mereka perbuat. Ketiga adalah mengembangkan pemikiran sistem, atau pemahaman tentang bagaimana perusahaan benar-benar bekerja. Keempat adalah mengembangkan visi bersama atau strategi yang dilakukan bersama oleh semua pegawai perusahaan. Kelima, dan yang paling penting, adalah mengusahakan pembelajaran tim, atau melihat bagaimana semua pegawai perusahaan dapat dibuat bekerja dan belajar bersama agar menyadari visi bersama dan menjalankan strategi perusahaan. Tentu saja, tak satu pun dari kelima konsep tersebut baru; namun, yang membuatnya orisinil dan menjanjikan manfaat besar adalah bagaimana konsep-konsep tersebut dihubungkan untuk membentuk suatu organisasi pembelajar.

            Meskipun kelima komponen yang merupakan dasar dari organisasi pembelajar secara teori tampak jelas, komponen tersebut dalam prakteknya sukar dilakukan. Untuk membuat organisasi pembelajar lebih dapat dicapai oleh manajemen, Senge membentuk Center for Organizational Learning di Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1990. Pusat penelitian ini mempunyai 18 sponsor (diantaranya adalah Ford, AT&T, Motorola dan Federal Express), masing-masing membayar $80.000 per tahun dan berusaha membuat program percobaan untuk mengubah perusahaan-perusahaan mereka menjadi organisasi pembelajar. Perusahaan-perusahaan besar ini percaya bahwa dengan menjadi organisasi pembelajar, mereka dapat secara dramatis meningkatkan efisiensi dan daya saing dinamisnya. Pada saat ini, organisasi pembelajaran masih merupakan visi masa depan. Namun, ada kemungkinan bahwa konsep tersebut dapat merebut hati perusahaan-perusahaan Amerika pada 10 tahun kedepan, sebagaimana yang dilakukan manajemen mutu terpadu pada tahun 1980-an dan proses rekayasa ulang pada tahun 1990-an.

Sumber: “Managerial Economics,” Dominick Salvatore, 2005, hlm. 71.

You Might Also Like

0 komentar

Video Of Day