PEDOMAN KEPEMIMPINAN YANG BAIK

January 14, 2015



Kelompok manusia
George C. Homans adalah ahli sosiologi terkemuka. Bukunya, The Human Group (Kelompok Manusia) digadang sebagai buku paling baik yang pernah diterbitkan dalam bidang ini dalam 70 tahun terakhir. Bahan yang dibahas adalah struktur dan fungsi kelompok kecil. Ditulis dalam bahasa yang sederhana, penjelasan didalamnya sangat gambling dan anggun. Homans tidak mempercayai kuantifikasi yang tidak perlu dan ia menghindari baik jargon-jargon maupun matematika. Buku tersebut memperlihatkan betapa kompleks dan menariknya fungsi kelompok kecil itu.

Tidak ada aturan yang berlaku umum
Berdasarkan analisis yang sangat mendalam terhadap berbagai jenis kelompok manusia seperti kelompok orang jalanan atau keluarga dalam masyarakat primitive, Homans mengemukakan kaidah-kaidah atau aturan-aturan ini tidak dapat diharapkan akan berlaku dalam segala situasi dan setiap masa, tanpa modifikasi. Kaidah-kaidah ini harus dianggap hanya sebagai pedoman umum tanduk-tanduk pemimpin. Penekanan diletakkan pada analisis independen. Kaidah ini paling-paling memberikan metode analisis. Dan akan kita bahas di bawah ini.
Pemimpin harus menjaga posisinya
Jika manajer memberikan perintah yang wajar dan dapat dilaksanakan, umumnya ini akan dipatuhi dan dijalankan. Manajer mempunyai ruang tersendiri, telepon dan fasilitas-fasilitas lainyang dapat menciptakan aura otoritas yang diperlukan. Simbol-simbol status ini mempunyai makna tertentu dan harus dipelihara. Pemimpin harus bertingkah laku secara terhormat sesuai dengan posisinya.

Pemimpin harus mematuhi norma-norma kelompoknya
Setiap kelompok mempunyai norma, kebiasaan dan idealism. Kelompok mengharapkan pemimpinnya mematuhi norma-norma ini. Misalnya, kelompok mengharapkan agar pemimpinnya bersikap adil dalam segala hal. Favoritisme merupakan dosa. Sebagai contoh, jika pemimpin mengijinkan salah seorang anggota kelompoknya untuk pulang lebih dini dalam kesempatan-kesempatan tertentu, kelompok akan mengharapkan dua hal, pertama, konsesi yang sama diberikan pula kepada anggota lainnya, dan kedua, pemimpin tidak mengharapkan imbalan apa pun. Tetapi pemimpin yang selalu membantu anggotanya akan dengan sukarela dibantu pula oleh mereka bila diperlukan. Pengikut mengharapkan pemimpin memahami dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Namun demikian mereka menolak sikap paternalistik dari pemimpin mereka. Artikel terkait pernah saya ulas disini.

Pemimpin harus memimpin
Dalam setiap kelompok, jumlah orang yang siap menerima tanggung jawab dan menghadapi situasi yang sulit sangat terbatas. Orang-orang mengharapkan agar pemimpin mereka mengambil keputusan yang tepat dan memimpin mereka. Inilah fungsi utama pemimpin. Orang mencintai dan menghormati pemimpin yang memberikan perintah secara spesifik dan jelas serta membimbing bawahan dengan baik dalam menjalankan perintah tersebut.


 Pemimpin tidak boleh memberikan perintah yang tidak akan dipatuhi
Orang menghormati perintah yang jelas, dapat dilaksanakan dan disukai. Mereka menolak perintah yang tidak dapat dikerjakan, tidak adil dan tidak karuan. Pemimpin bertanggungjawab untuk tidak memberikan perintah yang tidak disukai. Ini hanya akan merusak wibawanya.

Dalam memberikan perintah, gunakanlah jalur yang ada
Bila pemimpin memberikan perintahnya melalui bawahan langsungnya dalam hirarki organisasi, ia memperkuat posisi bawahan tersebut dan orang akan menghormatinya serta mematuhi perintahnya dengan senang hati. Sebaliknya, jika bawahan langsung itu dilangkahi, akan timbul kebingungan. Pemimpin harus selalu membiarkan pembantunya mempunyai akses kepadanya. Interaksi yang terus-menerus antara pemimpin dan pembantunya sangat membantu dalam banyak hal. Keputusan dapat diambil dengan segera dan pembantunya dapat bekerja tanpa tertunda jika mereka mendapatkan pedoman pada waktu yang tepat.


Pemimpin tidak boleh terlalu mencampuri bawahan dalam kesempatan-kesempatan sosial
Aturan ini sekadar mengatakan bahwa keakraban dapat menimbulkan rasa kurang hormat. Pemimpin tidak boleh bergaul terlalu bebas dan sering dengan bawahannya. Seorang eksekutif di perusahaan yang besar sering menerima undangan makan malam atau makan siang dari kelompok-kelompok karyawannya hampir setiap hari. Tetapi ia dengan segera menyadari bahwa sebenarnya ia tidak diharapkan hadir. Ini hanya sekadar formalitas. Bila pemimpin hadir, pertemuan yang sedianya informal bakal menjadi formal dan kehilangan kehangatannya. Sebaliknya, jika pemimpin menghadiri pertemuan semacam itu, ia harus menanggalkan baju formalnya, tetapi tetap harus memelihara tindak-tanduknya.

Pemimpin tidak boleh menyalahkan dan, pada umumnya, memuji salah seorang anggota kelompoknya di hadapan anggota lain
Bila pemimpin mengkritik seseorang di hadapan orang lain, ia merendahkan posisi yang bersangkutan di mata orang lain. Akibatnya, orang yang dikritik merasa dipermalukan. Ia dapat menjadi malu atau dapat pula memberontak. Orang lain mungkin juga cenderung mengabaikan perintahnya. Otoritas dalam organisasi melemah. Di pihak lain, jika kritik pemimpin tadi dianggap tidak adil oleh orang lain, si pemimpin akan melemahkan wibawanya sendiri. Begitu juga, pujianyang terlalu sering dapat membuat malu atau menciptakan rasa iri. Kritik dan pujian sebaiknya disampaikan secara pribadi. Tetapi dalam beberapa kesempatan, pujian di muka umum dapat sangat baik akibatnya.

Pemimpin harus mempertimbangkan situasi secara keseluruhan
Pemimpin harus mempertimbangkan perintah dalam situasi yang sulit. Pemimpin harus memahami situasi keseluruhan, yaitu, faktor-faktor teknologi, kondisi sosial, lingkungan pasar serta interaksinya. Sebagai contoh, jika ada tuntutan kenaikan upah dari sekelompok karyawan, pemimpin harus mengkaji bagaimana dampaknya, jika tuntutan tersebut dipenuhi, terhadap karyawan lain, terhadap harga, serta terhadap permintaan akan produk yang, pada akhirnya dapat mempengaruhi kemampuan menghasilkan profit, kesempatan kerja dan perkembangan perusahaan di masa depan. Untuk memahami situasi keseluruhan pemimpin harus melakukan usaha-usaha yang sistematik.


Pemimpin harus membina disiplin
Aturan ini mempunyai implikasi praktis yang penting. Disiplin yang baik adalah disiplin pribadi yang akan menghasilkan peningkatan pribadi. Jika terjadi kesalahan, orang yang bersangkutan harus mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan mengapa kesalahan itu terjadi dan bagaimana itu dapat diperbaiki serta apa yang dapat dilakukan untuk menghindari kesalahan yang sama di masa yang akan datang. Kesalahan dapat terjadi karena berbagai sebab, seperti kesalahpahaman, kealpaan, informasi yang tidak benar atau sekadar kecerobohan. Pemimpin harus mencari penyebabnya terlebih dahulu. Hukuman jarang sekali efektif; tujuan utama adalah berfungsinya kelompok secara baik dan memastikan bahwa kesalahan tersebut tidak akan terjadi lagi.

Pemimpin harus mendengarkan
Pemimpin harus mengupayakan agar selalu mengetahui apa yang sedang terjadi di organisasinya, bagaimana orang-orangnya berpikir dan apa masalah yang mereka hadapi. Untuk kepentingan ini, ia harus mendengarkan dengan sabar dan penuh perhatian serta menerima apa pun yang disampaikan tanpa menolak. Ini akan menciptakan kesan bahwa pemimpin ingin memahami segala hal dari semua sudut pandang, betapa pun tidak mengenakkannya pandangan tersebut. Sering kali sekadar sikap mendengarkan yang simpatik mampu menyembuhkan perasaan yang terluka. Sedikit artikel yang pernah saya ulas disini.




Pemimpin harus mengenal dirinya sendiri
Tugas pemimpin memang sulit. Tidaklah mudah mengilhami, meyakinkan, mengendalikan dan mengarahkan orang-orang yang sangat berlainan temperamen dan motivasinya. Oleh karenanya pemimpin harus memiliki kesabaran tanpa batas. Ia tidak boleh bertindak tergesa-gesa dan kemudian menyesalinya. Pengendalian pribadi sangat penting. Ia harus mengenali dirinya sendiri, mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Ia harus mendisplinkan diri sendiri sebelum berharap dapat mendisplinkan orang lain.

Leader in Me





You Might Also Like

0 komentar

Video Of Day