Kemampuan Mendengar

December 28, 2011



Mendengar adalah keterampilan komunikasi yang paling sering digunakan. Periset telah memperkirakan bahwa para karyawan menghabiskan banyak waktu kerjanya untuk berkomunikasi; sebagian besar dari waktu komunikasi ini dicurahkan untuk mendengar. Konsultan komunikasi Germaine Knapp berpendapat bahwa “mendengar yang efektif dapat dipakai untuk membantu membujuk, memotivasi, meningkatkan produktivitas, menaikkan semangat, menjalin kerjasama, mengajar, memberi informasi,
atau untuk mencapai tujuan lainnya1. Tetapi kebanyakan orang melakukan kegiatan mendengar begitu saja. Mendengar yang efektif adalah lebih sulit, sebagian karena orang sering lebih fokus pada apa yang mereka katakan ketimbang apa yang mereka dengarkan. Menurut studi oleh Harvard Business Review, orang menganggap voice mail yang mereka kirimkan lebih penting ketimbang voice mail yang mereka terima2.
Kurangnya perhatian pada signifikansi mendengar ini diperparah oleh keyakinan populer bahwa teknologi akan mampu memecahkan banyak, atau bahkan semua, masalah di tempat kerja. Menurut seorang profesor bisinis, “Teknologi telah membuat kita seperti dikejar waktu, mereduksi standar kerja, terobsesi oleh informasi, dan menyebabkan kita mengganti keterampilan dasar pemecahan masalah dengan teknologi....Karena informasi mudah didapat, kita mengonsumsinya tanpa pandang bulu dan tanpa peduli apakah kita butuh atau tidak.”3 Jadi, meski teknologi meningkatkan produktivitas karyawan, kita akan menegaskan bahwa ketergantungan masyarakat yang makin meningkat kepada teknologi menyebabkan keterampilan komunikasi dasar-keterampilan mendengar, verbal, dan nonverbal-menjadi lebih penting kritis dalam dunia bisnis ketimbang di masa lalu.
Kemampuan mendengar kita mudah dibanjiri oleh informasi karena kita terus-menerus mendengarkan suara-dari televisi, radio, kawan, dosen, atasan, dan lain-lain. Kini lebih sulit untuk menyaring dan menganalisis informasi penting ketimbang sebelumnya, dan lebih muda bagi kita untuk teralihkan perhatian dan terganggu konsentrasi kita.
End notes :
1 Dikutip dalam T. Harris, “Listen Carefully,” Nation’s Business 77 (Juni 1989), 78.
2 T. D. Lewis dan G. Graham, “7 Tips for Effective Listening: Productive Listening Does Not Occur Naturally,” Internal Auditor (Agustus 2003).
3 M. Buck-Lew, “Making Technology Work for Us,” Boston Globe, 4 Desember 1990, hlm. 48.

You Might Also Like

0 komentar

Video Of Day