SIKAP KASIH SAYANG PEMIMPIN

November 02, 2012



Barangkali Anda adalah seorang presiden di sebuah negara dengan kekuasaan yang luar biasa, tetapi ingatkah Anda bahwa keberadaan Anda sampai pada posisi ini lantaran adanya rakyat banyak yang bersimpati dan menjatuhkan pilihannya kepada Anda. Tanpa rakyat, Anda sebagai presiden adalah nothing. Barangkali Anda adalah seorang pemimpin puncak sebuah organisasi besar, tapi mengertikah Anda, bahwa tanpa orang-orang yang ada dibawah Anda, orang-orang yang bekerja pada Anda, maka Anda adalah nothing. Anda tidak akan dapat melakukan apa-apa.


Tak sedikit dari kita, beranggapan bahwa lantaran kita penting, maka orang-orang membutuhkan kita, menyediakan diri mereka untuk melayani kita, demi kehidupan mereka. Tak sedikit dari kita yang beranggapan bahwa kitalah dewa penolong bagi sopir kita, pembantu kita, juga pegawai-pegawai kita. Padahal bila direnungi, justru kitalah yang terlalu banyak bergantung pada mereka. Kesuksesan kita, kejayaan kita, kekuasaan kita, semua bisa terwujud lantaran adanya mereka. Mereka teramat penting bagi kita.
Dan karena itulah, sudah menjadi hak mereka untuk mendapatkan perlakuan sebaik-baiknya dari kita. Cintailah mereka, sayangi mereka, dan anggap mereka sebagai bagian dari keluarga kita. Jangan pernah risih untuk memberikan penghormatan kepada mereka. Tak ada seorangpun yang turun derajatnya lantaran menghormati bawahannya. Sebaliknya, dengan penghormatan yang kita berikan itu, kita akan menjadi lebih tinggi di mata bawahan kita.
Bayangkan, lantaran cinta Anda yang besar dan perhatian Anda yang tulus yang Anda berikan pada bawahan Anda, lalu karenanya, mereka begitu tersentuh dan bekerja kepada Anda dengan sepenuh cinta dan sepenuh hati, pastilah akan terasa lebih indah hidup Anda. Organisasi yang Anda pimpin pun sudah bisa dipastikan mengalami kemajuan yang pesat.
Menjadi seorang yang berada diatas, semestinya kita banyak bersyukur. Dalam salah satu rasa syukur itu, bisa kita ekspresikan dengan menjadi pemimpin yang baik, pemimpin yang menjadikan dirinya tempat bernaung bagi orang-orang yang di bawah kita, pemimpin yang tak pernah kehabisan stok kasih sayang, pemimpin yang menempatkan kepentingan bawahannya diatas segala-galanya. Hanya dengan demikian hidup kita menjadi lebih berarti. Seperti sabda Rasulullah SAW., “Sebaik-baik manusia, adalah orang yang bermanfaat bagi sesamanya.”
Bagi seorang atasan, kita adalah kompas bagi bawahan kita. Dengan instruksi kitalah mereka akan meniti jalan. Kita juga adalah motivator bagi mereka, kita juga menjadi penasehat bagi mereka. Jangan sirnakan semua itu dengan kebencian.
Berikan kepercayaan penuh pada bawahan kita. Bukalah ruang untuk membuat mereka lebih kreatif, karena itu akan menguntungkan kita. Jangan pernah sekalipun menaruh kecurigaan yang tidak ada buktinya pada mereka. Karena tak seorangpun mau hidup dengan dicurigai.
Mungin bawahan kita pernah berlaku ceroboh dan berbuat salah. Atas semua itu jangan sekali-kali Anda meluapkan kemarahan dengan berlebihan. Berlakulah secara proporsional, cukup Anda ingatkan kesalahan mereka dan berilah kesempatan mereka untuk memperbaikinya. Ingatlah Rasulullah SAW.,. pernah bersabda,
“Janganlah kalian menyakiti orang Muslim, dan jangan menceritakan aibnya. Siapa yang menceritakan aib saudaranya sesama Muslim, maka Allah akan menceritakan aibnya dan siapa yang aibnya sudah diceritakan Allah, maka aibnya akan terlihat sekalipun dalam perjalanan yang sepi.”
Siapapun pastilah membayangkan akan mendapatkan semua hasil dengan sempurna. Pun seorang pemimpin, selalu ingin melihat bawahannya bekerja dengan sempurna. Meskipun begitu, semestinya kita juga tahu bahwa tak ada gading yang tak retak, kesalahan selalu saja ada, dan kesalahan-kesalahan itulah yang memberikan pelajaran kepada kita untuk menjadi lebih baik lagi dan lebih baik  lagi.
Ketika bawahan melakukan kesalahan, yang semestinya kita lakukan adalah memberikan pertolongan kepada mereka untuk memperbaiki kesalahan mereka dengan memberikan kesempatan-kesempatan yang lain. Meskipun begitu kita juga harus memiliki ukuran apakah bawahan kita masih mungkin memperbaiki kesalahannya. Jika ternyata ia tidak mau memperbaiki kesalahannya, pecat dia saat itu juga. Sebab, bawahan tipe seperti itu, termasuk orang yang tidak bisa mencintai, menghargai dan menghormati dirinya. Padahal rumusnya, mereka yang tidak bisa mencintai, menghargai dan menghormati dirinya, ia tidak akan bisa mencapai kesuksesan dan kejayaan hidup. Ia hanya akan menjadi benalu bagi kehidupan.
Pada titik inilah, teramat penting bagi seorang pimpinan untuk mengenal karakter bawahannya secara mendalam. Kita harus tahu kesanggupan dan bakat-bakat apa saja yang dimiliki anak buah kita. Dengan demikian kita akan tepat memberikan peerjaan yang layak untuk mereka dan tahu saat-saat yang tepat dimana kita harus memotivasi, mengingatkan atau memberikan tantangan kepada mereka.
Sesuatu yang juga amat signifikan  untuk dimiliki seorang pimpinan adalah kemampuannya dalam mendengarkan. Kesediaan untuk mendengar akan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengutarakan keinginan dan pendapatnya. Dengan mendengar berarti Anda memperhatikannya, Anda mempunyai suatu perhatian yang konstruktif mengenai masalah yang dihadapi olehnya, dimana mungkin Anda selaku atasan mempunyai alternatif solusi yang dibutuhkan orang tersebut.
Hanya dengan langkah itu, bawahan Anda akan lebih nyaman untuk menyampaikan keinginan-keinginannya pada Anda, sehingga bawahan Anda lebih mau terbuka terhadap saran-saran yang diberikan.


Akhirnya sebagai penutup, Rasulullah SAW. adalah teladan terbaik yang pernah ada. Salah satu bukti bahwa Rasulullah Saw. sangat mencintai bawahan dan orang lain adalah, “bahwa setiap sahabat yang bertemu dengan beliau, semuanya selalu merasa paling akrab dan paling istimewa di mata beliau.”

almanteq

You Might Also Like

1 komentar

  1. berkasih sayanglah golongan kanan(pemimpin)terhadap bawahan (golongan kiri)
    tak ada gading yg tak retak, bahkan gading marten sekalipun,hehehe -ipho santoso

    ReplyDelete

Video Of Day