STUDI KASUS MANAJEMEN MUTU TERPADU

June 04, 2013


Program TQM Johnson&Johnson mengidentifikasi tiga sasaran yang bisa dikuantifikasikan: meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi waktu yang diperlukan untuk memperkenalkan produk dan memotong biaya. Satu prakarsa mutu terpadu , yaitu dengan menganjurkan pembagian tanggung jawab dan bukan menghindarinya, dengan cara mengurangi waktu yang dibutuhkan oleh Johnson & Johnson untuk menyiapkan display ritel yang disesuaikan untuk jaringan toko obat dan swalayan dari 120 hari menjadi  30 hari, dan hal ini mengakibatkan peningkatan penjualan dari $25 juta menjadi $90 juta dalam satu tahun.


Program TQM Motorola mempunyai dua tujuan dasar. Pertama adalah mencegah kerusakan, dan yang lain adalah pengurangan siklus waktu (yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan). Sukses sebelumnya dalam mencapai tujuan pertama menyebabkan perusahaan menetapkan target sekitar 5 kerusakan per satu juta operasi pada tahun 2000 (program TQM Six Sigma). Tujuan kedua menyebabkan pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk tutup buku setiap bulan dari sebelas hari lima tahun yang lalu menjadi dua hari sekarang, dan hal ini menyebabkan penghematan 50% biaya auditor eksternal. Program TQM di Tenneco didasarkan pada pengurangan secara tajam kegagalan internal (seperti waktu tutup yang tidak terjadwal), kegagalan eksternal (yang menyebabkan membanjirnya klaim terhadap garansi), pencegahan kerusakan (perencanaan proyek), dan penilaian (mencoba dan mengawasi).

            Ketika sampai pada Six Sigma, orang yang percaya dengan sebenar-benarnya adalah President General Electric John Welch yang telah menghabiskan lebih dari tiga tahun dan $1 milyar untuk mengubah semua divisi di GE demi keyakinan terhadap Six Sigma, yang mengganjarnya dengan peningkatan marjin laba operasi perusahaan dari 14,4% menjadi 16,6%. Welch berkata: “Six Sigma telah menggembleng perusahaan kita dengan intensitas yang belum pernah saya lihat sebelumnya selama 40 tahun di GE.” Sebagai contoh, GE mempergunakan 200 orang selama hampir 3 tahun untuk mengerjakan 250 analisis Six Sigma secara terpisah dengan biaya $50 juta untuk mengembangkan alat baca diagnosis super cepat yang disebut Lightspeed berharga $1,25 juta, yang dapat mengamati seluruh badan dalam waktu hanya 20 detik dan bukan 3 menit seperti sebelumnya. Hal ini penting karena pasien harus benar-benar diam selama proses pengamatan. Welch menambahkan: “Six Sigma memungkinkan Anda mendekati masalah dengan asumsi bahwa pada akhirnya terdapat orientasi data yang diperbaiki....dan hal ini merupakan perubahan budaya yang radikal.”

Sumber: “TQM-More Than a Dying Dad?” Fortune, 18 Oktober 1993, hlm. 66-72; “Report Card on TQM,” Management Review, Januari 1994, hlm. 22-25; “Making Continous Improvements Better,” Financial Times, 21 April 1999, hlm. 28; “Six Sigma (Enlightenment),” The New York Times, 7 Desember 1998, hlm. C1.

You Might Also Like

0 komentar

Video Of Day