Puisi Sahabat
June 13, 2012
Dan
jika berkata,
berkatalah
kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..
Sahabat
adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah
ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa
terima kasih.
Dan
dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena
kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
Bila
dia bicara, mengungkapkan pikirannya,
kau
tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri,
pun
tiada kau menyembunyikan kata “ya”.
Dan
bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya;
karena
tanpa ungkapan kata,
dalam
rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan
bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di
kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita;
Karena
yang paling kaukasihi dalam dirinya,
mungkin
lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
bagai
sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak
lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan
tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena
kasih yang masih menyisakan pamrih,
di
luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan:
hanya
menangkap yang tiada diharapkan.
Dan
persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika
dia harus tahu musim surutmu,
biarlah
dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan
apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
untuk
sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah
ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena
dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan
dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena
dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah
segar kehidupan.
By
: Kahlil Gibran
0 komentar